Zat besi (Fe)
adalah salah satu mineral penting yang sangat dibutuhkan tubuh manusia untuk
membentuk komponen heme dari hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah komponen darah
yang membawa oksigen dari paru ke seluruh bagian tubuh, termasuk otak, dan
membawa balik karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru. Zat besi juga
merupakan bagian dari mioglobin (membantu otot menyimpan oksigen), beberapa
jenis enzim, dan jaringan tubuh lainnya.
Pada anak
balita rentan terhadap kekurangan zat besi karena sejak usia 4-6 bulan (pada
bayi lahir cukup bulan) kebutuhan zat besinya meningkat cepat. Sekarang Anda
harus tau peran penting zat besi antara lain:
1. Berperan
dalam pertumbuhan sistem saraf anak, terutama dalam periode emas (0-2 tahun)
2. Membantu
perkembangan kognitif dan konsentrasi saat sekolah dan bermain
3. Berperan
dalam peningkatan tinggi dan berat badan
4. Meningkatkan
nafsu makan
5. Meingkatkan
kekebalan tubuh
Nah banyak kan
fungsi zat besi, sekarang apa yang terjadi jika anak Anda kekurangan zat besi?
Defisiensi (kekurangan) zat besi dapat menyebabkan anemia. Anemia adalah
keadaan dimana kadar hemoglobin dibawah normal. Kondisi ini harus diperhatikan
karena akan mempengaruhi fungsi tubuh secara normal. Bayi atau anak yang
menderita anemia defisiensi besi akan terlihat pucat, lesu, tidak bergairah,
kurang nafsu makan, bermasalah dalam pemusatan perhatian, dan mudah lelah saat
bermain. Selain itu daya tahan tubuhnya juga menurun terhadap infeksi kuman
penyakit. Jika kondisi ini tidak diatasi, anak tersebut akan mengalami gangguan
tumbuh kembang, seperti tinggi dan berat badan dibawah normal, gangguan nafsu
makan, kuku yang berbentuk seperti sendok, dan gangguan belajar.
Dari beberapa
gejala defisiensi zat besi di atas adakah salah satu ciri-ciri yang terjadi
pada anak Anda? Pada usia 4-6 bulan, sebaiknya dilakukan uji tapis pemeriksaan
zat besi pada bayi yang hanya mendapatkan ASI. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
cara pengambilan sampel darah bayi untuk melihat kadar zat besi yang diketahui
dari nilai hemoglobin (Hb), nilai ferritin atau kadar zat besi dalam darah.
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tentang pemberian zat besi pada bayi
ASI (tanpa dilakukan pemeriksaan darah) adalah sebagai berikut:
1. Bayi
Berat Lahir Rendah < 2500 gram : 3 mg/kgBB dari
usia 1 bulan hingga 2 tahun, setiap hari
2. Bayi
Cukup Bulan : 2 mg/kgBB dari
usia 4 bulan hingga 2 tahun, setiap hari. Dosis maksimum untuk bayi adalah
15mg/hari, dosis tunggal. Sebaiknyav diberikan 30 menit sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan agar penyerapannya sempurna.
3. Usia
2-5 Tahun : 1 mg/kgBB, dua
kali perminggu, selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun.
4. Usia
>5-12 Tahun : 1 mg/kgBB, dua
kali perminggu, selama 3 bulan berturut-turut
5. Usia
12-18 Tahun : 60mg/hari, dua
kali perminggu selama 3 bulan berurut-turut
Jika Anda
termasuk tipe orang tua yang tidak tega untuk proses pengambilan sampel darah
pada bayi atau anak, Anda dapat melakukan alternatif lain untuk memenuhi
kebutuhan zat besi anak Anda yaitu dengan pemberian suplementasi zat besi dengan dosis dan cara seperti penjelasan di
atas. Namun bila Anda masih bingung jangan pernah ragu untuk segera membawa
anak Anda ke dokter spesialis anak terdekat untuk penanganan dan hasil yang
lebih maksimal. Ingat, anak Anda adalah investasi terbesar Anda jadi lakukanlah
yang terbaik untuk anak Anda. Semoga sebagai orang tua kita dapat mencetak
generasi-generasi sehat, cerdas, dan gemilang penerus bangsa.
No comments:
Post a Comment