Pernah lihat ada teman Anda masih muda tapi
udah botak? Atau jangan-jangan Anda sendiri yang masih muda tapi sudah botak?
Nah bagi Anda yang sekarang sedang bingung karena mengalami kebotakan yuk mari
disimak tulisan ini sampai selesai ya. Saya akan mengupas tentang kebotakan dan
beberapa tips untuk mengatasi kebotakan rambut Anda.
Kebotakan atau dalam istilah medisnya
disebut dengan Alopesia adalah penipisan rambut yang terjadi secara terus
menerus. Normalnya penipisan rambut terjadi secara alamiah seiring dengan
bertambah tuanya usia seseorang, baik pada pria maupun wanita, biasanya setelah
usia 50 tahun. Tetapi pada beberapa orang mengalami kebotakan padahal usia
masih dibawah 50 tahun bahkan masih usia 20-30an tahun sudah botak, mengapa
bisa terjadi demikian? Nah ternyata ada beberapa faktor penyebab kebotakan
selain karena faktor usia, umumnya kebotakan disebabkan oleh faktor keturunan,
trauma, zat kimia, obat-obatan tertentu, status nutrisi yang buruk, dan stres. Penyebab
lainnya dari kebotakan yaitu sirkulasi darah yang buruk, infeksi, penyakit
kulit, kanker, masalah hormonal, dan kegagalan fungsi ginjal atau kegagalan
fungsi hati.
Berikut ini beberapa macam jenis kebotakan
berdasarkan faktor penyebab dan pola kebotakan yang terjadi:
1. Alopesia
Androgenik adalah penyakit
genetik yang berhubungan dengan hormon seks pria. Alopesia Androgenik juga
dikenal sebagai male pattern hair loss
dan kemungkinan manifestasi gangguan ini akan meningkat seiring dengan
bertambah tuanya usia seseorang. Gejala dari jenis kebotakan ini adalah rambut
yang menipis, garis batas rambut semakin mundur dan terjadi penipisan rambut di
bagian atas kepala hingga akhirnya rambut berhenti tumbuh. Seseorang yang
mengalami kebotakan jenis ini memiliki faktor keturunan kebotakan dalam
kelaurga. Beberapa jenis sampo dan
pengobatan tertentu mungkin dapat membantu mengatasi atau memperlambat proses
kebotakan jenis ini.
2. Alopesia
Areata adalah bentuk kebotakan
yang umumnya dihubungkan dengan penyakit autoimun. Kondisi ini menimbulkan
jejak berupa bercak-bercak kebotakan yang seringkali berbentuk bundar di
berbagai area di kulit kepala. Kebotakan jenis ini masih bersifat ringan karena
tidak mengenai seluruh kulit kepala. Jika ada yang mengalami kebotakan jenis
ini harus segera periksa dan berobat ke dokter spesialis.
3. Alopesia
Totalis adalah bentuk
lebih lanjut dari alopesia areata, dimana terjadi kebotakan di seluruh area
kulit kepala. Kondisi ini juga harus segera berobat ke dokter spesialis.
4. Alopesia
Universalis merupakan
bentuk terberat dari alopesia areata yang paling banyak dijumpai. Ditandai
dengan kebotakan rambut di seluruh tubuh.
5. Alopesia
Traksi adalah kebotakan
yang terjadi akibat stres dan ketegangan pada rambut karena tindakan yang
dilakukan pada rambut, misalnya karena menggulung rambut, mengeriting,
meluruskan, dll yang berlangsung dalam waktu yang lama. Kondisi ini biasanya
hanya bersifat sementara, namun kebotakan yang terjadi bisa menjadi permanen
jika rambut yang rapuh tersebut sering ditarik terlalu kuat.
6. Anagen
Effluvium adalah
terhentinya pertumbuhan rambut secara mendadak yang diakibatkan oleh paparan
zat kimia atau radiasi, contohnya pada penderita kanker sesudah menjalankan
kemoterapi. Kondisi ini biasanya bersifat reversibel (dapat pulih kembali) dan
rambut akan tumbuh kembali setelah terapi atau paparan dihentikan.
7. Telogen
Effluvium adalah
peningkatan kerontokan rambut akibat berbagai stres fisik atau emosional. Keadaan
stres fisik atau emosinal bisa karena faktor kehamilan, persalinan, gizi buruk,
menderita penyakit serius dalam waktu yang lama, gangguan tiroid, sedang
mengkonsumsi obat-obatan tertentu, atau sedang berhenti menggunakan pil KB. Kondisi
ini hanya berlangsung untuk sementara waktu dan rambut akan tumbuh kembali jika
faktor penyebabnya sudah teratasi atau tertangani.
Dari semua jenis-jenis kebotakan rambut di
atas, adakah yang sesuai dengan kondisi rambut Anda? Jika ada yang sesuai itu
artinya Anda sudah tahu jenis kebotakan jenis apa yang sedang Anda alami saat
ini. Berikut ini hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah keparahan
kebotakan rambut:
1.
Hindari
atau berhenti menggunakan sampo yang bersifat ‘kuat’ dan produk perawatan
rambut lainnya yang dapat menyebabkan atau diketahui dapat menyebabkan
kerontokan rambut.
2. Keringkan rambut dengan menekan-nekannya
dengan handuk, jangan menggunakan pengering rambut / hair dryer
3. Gunakan sisir bergigi jarang, karena sisir
bergigi rapat cenderung membuat rambut tertarik dan rontok.
4. Sisirlah rambut secara perlahan mulai dari
akarnya sehingga minyak yang dihasilkan oleh kulit kepala dapat disebarkan
secara merata di seluruh area rambut.
5. Hindari gaya rambut dan metode perawatan
rambut yang dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, misalnya
mengikat/mengepang rambut dengan ketat atau meluruskan dengan obat rambut.
6. Setelah menuangkan sampo di rambut,
pijat-pijat kulit kepala dengan jari-jari tangan dan jangan menggaruknya dengan
kuku.
7. Pakailah topi atau tabir surya dengan SPF
15 atau lebih pada bercak-bercak kebotakan di kepala untuk menghindari
terjadinya luka bakar pada kulit kepala dan kanker kulit akibat paparan sinar
matahari.
8. Lakukan latihan relaksasi untuk mengurangi
kecemasan dan ketegangan.
9. Makanlah dengan menu makanan yang seimbang
gizinya.
10. Konsultasikan dengan dokter jika penipisan
rambut diduga disebabkan karena obat-obat yang sedang digunakan.
11. Jika kebotakan hanya dialami pada area
tertentu saja,tidak seluruh kulit kepala, tutupi bagian yang mengalami
kebotakan tersebut dengan rambut yang dipanjangkan disisir hingga menutupi area
kebotakan.
12. Untuk yang mengalami kebotakan permanen,
cobalah untuk mengenakan wig (rambut palsu) atau menjalani metode implan
(pencangkokan) rambut.
Itulah beberapa tips untuk mencegah
terjadinya kebotakan atau mencegah keparahan kebotakan pada rambut. Selamat
mencoba dan semoga berhasil, jika masih terjadi kebotakan yang berlanjut segera
periksakan dan berobat ke dokter.